Minggu, 11 Oktober 2009

Ranah dari sebuah kebebasan

Saya adalah orang yang sangat mendambakan kebebasan, dan senantiasa mencari dimana kebebasanku. Mencoba memahami kenapa orang-orang selalu memakai jargon ini serta mengerti kenapa orang takut terhadapnya. Kebebasan kerap dimaknai sebagai sesuatu yang hanya akan mendatangkan malapetaka. Mengapa wacananya, baik dalam pemikiran maupun praktik, bisa menjadi dominan dalam skala global. Apa sebenarnya kebebasan itu?

manusia semenjak awal penciptaannya, senantiasa mencari kebebasan dan dapat dikatakan bahwa kebebasan muncul semenjak lahirnya manusia di muka bumi Kebebasan adalah tujuan tersendiri bagi setiap individu. Tanpa kebebasan manusia tidak dapat hidup dan masyarakat tidak dapat berfungsi. Karena itu gagasan kebebasan di setiap masa dan tempat selalu memainkan peran. Tradisi-tradisi hukum alam di jaman kuno dan abad pertengahan pun telah menuntut ruang kebebasan yang terjamin dari cengkeraman kekuasaan yang masih mengutamakan masyarakat di atas individu.

Bebas bukan berarti bisa melakukan seusatu seusai dengan kehendaknya tanpa memperhatikan hak-hak dari orang lain. Prnisip dasar dari sebuah kebebasan adalah setiap orang dapat melakukan sesuatu sesuai dengan kehendaknya namun kebebasan itu serta merta akan berakir ketika hal tersebut telah masuk dalam ranah hak orang lain.

Kebebasan mempunyai korelasi yang dekat dengan tanggung jawab, karena Kebebasan dan tanggungjawab tidak dapat dipisahkan. Orang yang dapat bertanggungjawab terhadap tindakannya dan mempertanggungjawabkan perbuatannya hanyalah orang yang mengambil keputusan dan bertindak tanpa tekanan dari pihak manapun atau secara bebas. Kebebasan menghendaki satu bentuk kehidupan bersama yang memungkinkan manusianya untuk membuat keputusan sendiri tentang hidup mereka. Karena itu dalam suatu masyarakat hal yang mendasar adalah bahwa setiap individu harus mengambilalih tanggungjawab.

Setiap manusia diberikan otonomi atas dirinya dan konsep inilah yang menjadi fondasi yang sangat kuat dan memikat disamping ada konsep lain yaitu martabat manusia. Kedua konsep inilah yang kemudian mendorong gerakan-gerakan pembangkangan sebelum perang dingin berakhir. Sebagian juga diresapi oleh semangat untuk mendapatkan kebebasan yang lebih besar dalam bersuara dan hak untuk menentukan dan memilih secara individual. Secara umum kedua ide itu pasti menarik bagi siapapun yang menganggap hak manusia untuk mengambil keputusan bagi dirinya sebagai sesuatu yang berharga.
Otonomi ini sudah tentu tidak berlaku absolut. Ia bukan legitimasi untuk melakukan segala hal dengan "kebebasan absolut". Sudah jelas bahwa kebebasan absolut adalah hal yang tidak logis dan tidak mungkin berlaku dalam praktik sosial. Batasannya justru hadir sebagai konsekuensi logis dari prinsip dasarnya sendiri yang mengakui "hak dan kebebasan setiap orang". Maka ada banyak pihak yang menyebut otonomi pada bidang-bidang tertentu itu sebagai "otonomi relatif". Yang pasti adalah pengakuan terhadap otonomi ini lahir dari pengakuan akan hak dan kebebasan asasi manusia. Semua ini memang bukan privilege atau berkah dari langit. Ini adalah hasil perkembangan peradaban yang mau memberi tempat dan pengakuan tinggi pada kehendak dan kebebasan manusia.

Kebebasan berarti tanggungjawab; Itulah sebabnya mengapa kebanyakan manusia takut terhadapnya.

_My gucci_

refrensi
buku "Dari Langit" buah karya Rizal Mallarangeng.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar